Bertempat di Aula Inderaloka Satrad 216 Cibalimbing, Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara menggelar acara ceramah tentang sosialisasi dan edukasi penggunaan sosial media. Hal itu dilakukan karena saat ini media, terutama media sosial, merupakan unsur penting untuk membangun citra di mata masyarakat.
Acara tersebut dihadiri oleh Dansatrad 216 Cibalimbing Letkol Lek M. Miftahul Ghufron, S.T.,M.I.Pol., Ketua IKKT Pragati Wira Anggini Ranting 006 Satrad 216 Ny Devy Indrawati Ghufron, Kadisops Satrad 216 Mayor Lek Sutrisno, jajaran Perwira Staf, PNS, dan anggota Satrad 216 serta BKO Paskhas dan juga ibu-ibu IKKT Pragati Wira Anggini Ranting 006 Satrad 216.
Sedangkan tim dari Dispenau yang hadir adalah Letkol Sus Yuto Nugroho, S.S. yang menjabat sebagai Kasipensung Subdispenpas Dispenau dan Mayor Sus Dwi Indro Suryono. Yang bertindak sebagai pemberi ceramah adalah Letkol Sus Yuto Nugroho, S.S.
Dalam sambutannya, Dansatrad 216 Letkol Lek M. Miftahul Ghufron, S.T.,M.I.Pol. menyampaikan bahwa kita selaku keluarga besar TNI Angkatan Udara harus bisa menggunakan media sosial secara bijak. Hal itu harus dilakukan karena salah satu cara untuk membangun citra TNI AU adalah dengan menggunakan media.
Sementara itu Letkol Sus Yuto Nugroho, S.S. dalam ceramahnya menyatakan bahwa Dinas Penerangan TNI AU saat ini menjadi ujung tombak satuan dalam memberikan informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan TNI AU. Dari situlah, citra atau pandangan masyarakat mengenai TNI AU akan terbentuk.
Beliau menghimbau kepada seluruh anggota beserta keluarga besar TNI AU untuk tidak sembarangan dalam menggunakan media sosial. Begitu juga dengan penyebaran berita lewat pesan singkat. Alangkah baiknya untuk melakukan klarifikasi serta menyaring isi berita terlebih dahulu sebelum ikut menyebarkannya.
Apalagi kalau pemberitaan itu mengandung unsur politik, paham radikal, dan belum diketahui kebenarannya. Salah dalam menyebarkan berita bisa berakibat fatal. Kasus kerusuhan yang terjadi di Papua serta kerusuhan di Ambon pada tahun 2001 bisa menjadi contohnya.
"Jangan sampai ada prajurit TNI AU yang berfoto di tempat-tempat tertentu yang bisa mencemarkan nama baik satuan!" ungkapnya.
Untungnya, berdasarkan data dari Lingkar Survey Indonesia pada bulan Juli tahun 2018 didapatkan informasi bahwa tingkat kepercayaan publik kepada TNI mencapai 90,4%. Itu artinya masyarakat masih memberikan kepercayaan penuh kepada TNI sebagai lembaga negara.
Di akhir ceramahnya, Letkol Sus Yuto Nugroho, S.S. menyampaikan penekanan dari Kepala Staf Angkatan Udara menyikapi perkembangan informasi dan teknologi saat ini. Kasau berpesan jangan sampai teknologi yang ada justru menjauhkan yang dekat. Tetap utamakan silaturahmi dan komunikasi secara langsung, jangan mudah terprovokasi dan jangan asal menyebarkan berita.
No comments:
Post a Comment