![]() |
Adanya pandemi virus corona membuat situasi menjadi serba tidak menentu.
Anjuran dari pemerintah untuk mengurangi aktifitas di tempat umum mau tak mau
harus diikuti demi menekan angka penularan virus ini. Sebab salah satu tempat
penularan virus ini adalah tempat-tempat umum seperti pasar, mall, tempat
ibadah, terminal, dan lain-lain.
Sementara itu, kehidupan harus terus berlanjut. Kebutuhan akan bahan
makanan yang biasa didapatkan dari pasar harus tetap terpenuhi. Berbeda dengan
di kota-kota besar yang bisa mendapatkan secara daring, kondisi lingkungan di
sekitar Satrad 216 Cibalimbing mengharuskan setiap keluarga personel untuk
selalu keluar dari lingkungan komplek demi mendapatkan bahan makanan.
Beruntungnya, Satrad 216 Cibalimbing memiliki lahan tidur yang cukup
luas. Dengan adanya instruksi dari komando atas dan belum diketahui kapan
situasi sulit seperti saat ini akan berakhir, Dansatrad 216 Cibalimbing Letkol
Lek M. Miftahul Ghufron, S.T.,M.I.Pol. mengajak para personel untuk mengolah lahan
tidur tersebut agar menjadi lebih bermanfaat.
Melalui unit perkebunan yang menjadi salah satu sektor usaha Primkopau
Satrad 216, lahan tidur tersebut dibagikan kepada para personel untuk ditanami
dengan tanaman yang bisa memperkuat ketahanan pangan seperti singkong dan padi.
Sedangkan di beberapa tempat lainnya juga ditanami dengan buah-buahan seperti
semangka, jambu, durian, dan buah naga. Untuk kebutuhan akan sayuran, lahan
yang masih cukup luas di seputaran komplek juga dimanfaatkan untuk menanam
sawi, kangkung, dan cabe.
Selama masa pandemi, para personel sudah bisa merasakan hasil panen
semangka, kangkung, sawi, dan cabe. Karena dirasa masih kurang, maka Dansatrad
216 Cibalimbing kembali berinisiatif untuk membangun sesuatu yang bisa
menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan akan lauk pauk. Setelah melalui beberapa
pertimbangan, akhirnya ditentukanlah untuk membuat kolam ikan air tawar di
sekitar Markas Komando Satrad 216 Cibalimbing.
Dimulai pada hari Sabtu tanggal 6 Juni 2020, proyek pembangunan kolam
seluas 30 meter persegi dan kedalaman 1,5 meter tersebut akhirnya selesai pada
tanggal 18 Juni 2020. Nantinya kolam tersebut akan diisi dengan ikan lele dan
ikan air tawar lainnya sehingga bisa dijadikan lauk pauk oleh personel Satrad
216. Acara peresmiannya sendiri dilaksanakan dengan suasana penuh kesederhanaan
pada hari Jumat tanggal 19 Juni 2020.
Tidak ada batu prasasti yang ditanda tangani seperti acara peresmian
pada umumnya. Usai melaksanakan olahraga sepakbola, Komandan Satrad, Kadisops,
Kadishar, Perwira Staff dan para personel berkumpul di pinggir kolam untuk
mendengar arahan dari Dansatrad 216. Diiringi dengan doa, Dansatrad 216
Cibalimbing memberi nama kolam ikan tersebut dengan nama Kolam Tirta Angkasa.
Pemberian nama ini mengandung arti bahwa kolam ini akan memanfaatkan air yang
berasal dari langit, yang kemudian diolah secara tepat sehingga akan
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Usai acara peresmian, seluruh personel Satrad 216 Cibalimbing
menceburkan diri ke dalam kolam Tirta Angkasa. Kebetulan kolam tersebut masih
belum diisi dengan ikan mengingat bibitnya masih dalam proses pengiriman.
Jadilah para personel tersebut menjadi “ikan” yang pertama mengisi kolam.
Seluruh proses pembuatan kolam mulai dari pengukuran, penggalian, sampai
pengerasan tepian kolam dilakukan oleh personel Satrad 216 sendiri tanpa
dibantu oleh tenaga dari luar. Semboyan dari kita, oleh kita, dan untuk kita
benar-benar dipraktekkan dalam pembuatan Kolam Tirta Angkasa.
No comments:
Post a Comment